The Last Day

This is my last day of being 29 years old, umur berkepala dua. Dalam kurang dari 7 jam, angka depan umur akan bertambah. There’s a mixed feeling, between grateful and sad. Bersyukur karena diberikan kesempatan untuk hidup selama ini dan bisa berbuat sedikit banyak bagi diri sendiri dan orang lain Sedih karena I wish I could do more selama umur berkepala dua.

Some say umur berkepala dua adalah masa keemasan seseorang. Sukses atau tidaknya seseorang for the rest of his/her life, terukur dari seberapa sukses dirinya dalam umur 20an. If Steve Jobs’ worth 100 million dollar when he’s 30 years old, then how much am I? really need to think about it.

Di usia 28 tahun pernah ditawari bekerja sebagai direktur di sebuah subsidiary di Indonesia dari perusahaan software terbesar di dunia, dengan gaji di atas USD6,000 perbulan. Lalu baru-baru ini juga ditawari bekerja di perusahaan Android device maker dan elektronik terbesar di dunia, dengan gaji kurang lebih mirip. Apakah itu menggambarkan nilai?

But none of those matter, since my life is not about money. I simply want to live to be  useful for another people as much as possible. Gw cuma ingin membangun sesuatu yang besar, yang berguna bagi banyak orang. Walaupun hal itu kadang-kadang harus mengorbankan hasrat default manusiawi. The biggest question I ask to myself when  reaching 30 is, have I become useful enough for other people? Need to think deep about it.

If I’m reaching 20 right now, and I can turn back time, I’ll do more for fashion, developing my wildest idea, and not really working for money. In my field, IT – more specific – application development, this time is the gold era. The industry and ecosystem are greatly supportive now. It’s never been better. During my 20 years old, there no such thing as social networking, no application ecosystem, nobody has the idea of what the startup is, no smartphone ecosystem, the knowledge was hard to find, and the internet business was in recovery of dotcom bubble. On the contrary, now the ecosystem is very supportive for one to create something and solve the world problem through internet and (web or mobile) application. And that would bring difference in life. That kind of thing that I wanna do since I was 20.

Now that I’m almost 30 in few hours, will it stop me for creating stuffs? No! But my time is limited and I always hope and pray that the time is not my enemy.

 

3 thoughts on “The Last Day”

  1. hehe ya guilty feeling itu selalu muncul bro setiap ulang tahun, ga bisa lakukan ini itu dulu yang kita pikir seharusnya kita bisa lebih dari itu… kita juga ga bisa salahin hal2 diluar sana yang tidak bisa kita kontrol khan ? seperti trend, situasi ekonomi, ekosistem, market, dsb. ya yang paling penting ya hari ini kita sudah lakukan yang terbaik untuk diri kita dan orang lain dalam segala aspek.

    Menurut keyakinan gw, setiap orang sudah punya jalannya masing2 begitu juga takaran rezekinya, ya, sederhananya steve jobs meninggal juga karena memang rezekinya sudah habis disitu. just so simple like that… kalau kompare apple to apple, lo n company lo dibandingkan orang2 di indonesia yang sedang merintis startupnya juga di situasi dan kondisi yang sama, gw pribadi, menilai lo luar biasa. Banyak sekali penghargaan, kontribusi, dan karya2 yang udah lo buat. Ya cukup disyukuri, dan sekarang tinggal melangkah untuk ke tahap selanjutnya dalam merealisasikan visi lo.

    Ya sebagai temen, gw cuma kasih masukan, “ketika kita sedang mendaki untuk mencapai puncak gunung, jangan lupa nikmati perjalanannya, lihat ke kiri dan ke kanan banyak pemandangan indah, pohon2 yang bagus, hewan yang menarik karena pada intinya kesenangan itu terdapat pada proses-nya”

    Sukses terus bro, kita selalu dukung karya-karya selanjutnya dari lo…

      1. .Yang jelas, mereka yang nge-blog jelas lebih baik daiprada mereka yang tidak nge-blog. Setuju ? .. SEEETTUUUUJUUUUU!!!!!!!!!btw, pertamax gang heheh

Comments are closed.